Laman

Kamis, 15 Desember 2011

Perbanyak Berdzikir Ketika Hujan dan Mendengar Petir


Islam adalah agama yang penuh dengan adab-adab yang mulia. Dengan mengamalkannya, seorang muslim akan mendapatkan karunia yang amat besar, diantaranya yaitu ittiba’ (mengikuti) sunnah Rasulullah  -shallallahu alaihi wa sallam-.



Dalam waktu dekat ini, Allah -subhanahu wa ta’ala- menurunkan  hujan di daerah kita. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi kita  bersama mengingat beberapa dzikir dan doa yang berkaitan dengan hujan.  Di antaranya yaitu:


1. Berdoa ketika melihat hujan


Apabila kita melihat hujan sedang turun, maka disyariatkan untuk membaca doa:


اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا


"Ya Allah, (jadikanlah) hujan ini adalah hujan yang bermanfaat".


Dalilnya adalah:


عَنْ عَائِشَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهَا –  قَالَتْ : كَانَ رَسُوْلُ اللهِ  – صلى الله عليه وسلم -  إِذَا رَأَى  نَاشِئًا فِيْ أُفُقٍ مِنْ آفَاقِ السََّمَاءِ، تَرَكَ عَمَلَهُ – وَإِنْ  كَانَ فِيْ صَلاَتِهِ – ثُمَ أَقْبَلَ عَلَيْهِ، فَإِنْ كَشَفَهُ اللهُ  حَمِدَ اللهُ، وَإِنْ مَطَرَتْ قَالَ :اَللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا


"Dari Aisyah -radhiallahu anha- ia berkata, “Dahulu Rasulullah   -shallallahu alaihi wa sallam- apabila melihat mendung di ufuk langit,  maka beliau meninggalkan aktivitasnya, meskipun dalam  keadaan shalat, kemudian menghadap kepadanya. Apabila Allah  menyingkapnya, maka beliau memuji-Nya dan apabila turun hujan, beliau  berdoa, ‘Ya Allah jadikanlah hujan ini adalah hujan yang bermanfaat”.

(HR. al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, no. 530/686, Ibnu Majah, no. 3889. Lafal ini dalam al-Adab al-Mufrad. Syaikh al-Albani dalam Shahih Adab Mufrad berkata: Shahih). Lihat pula Misykat al-Mashabih, no. 1520, ash-Shahihah, no.2757)


2. Berdoa apabila air hujan turun dengan sangat banyak


Apabila air hujan yang turun terlihat banyak dan dikhawatirkan akan  merusak apa yang dikenainya, maka disunnahkan untuk membaca doa :


اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَ


"Ya Allah, jadikanlah hujan ini untuk sekeliling kami dan tidak  membahayakan kami. Ya Allah, jadikanlah air hujan ini merata menuju  perbukitan, lembah-lembah dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan".

(HR. al-Bukhari, 933, dan Muslim, no. 897)


3. Berdoa setelah turun hujan


Apabila kita mendapatkan bahwa hujan telah reda, maka disunnahkan untuk membaca doa :


مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِ


"Kita diberi hujan dengan karunia Allah dan rahmat-Nya"


Hal itu berdasarkan hadits Zaid bin Khalid al-Juhani:


فَأَمَّا مَنْ قَالَ : مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ، فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِيْ كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ


"Adapun barangsiapa yang mengatakan, “Kami diberi hujan dengan  karunia Allah dan rahmat-Nya”, maka dia adalah orang yang mukmin  kepadaku dan kafir terhadap bintang".

(HR. al-Bukhari, no. 846, 1038, 4147, 7503 dan Muslim, no. 71)


4. Ketika Terdengar Petir.


Ketika kita mendengar petir, maka disunnahkan berdoa dengan doa berikut :


سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ


"Maha Suci Dzat yang mana petir itu bertasbih dengan memuji-Nya dan para malaikat karena takut kepada-Nya".


Dalilnya adalah sebuah atsar mauquf dari Abdullah bin az-Zubair:


عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الزُّبَيْرِ  أَنَّهُ كاَنَ إِذَا سَمِعَ الرَّعْدَ تَرَكَ الْحَدِيْثَ، وَقَالَ :  ((سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ  مِنْ خِيْفَتِهِ))، ثُمَ يَقُوْلُ : إِنَّ هَذَا لَوَعِيْدٌ شَدِيْدٌ  لأَهْلِ اْلأَرْضِ


"Dari Abdullah bin Zubair, bahwasanya dahulu apabila beliau mendengar petir, beliau menghentikan pembicaraan dan mengatakan, “Maha Suci Dzat yang mana petir itu bertasbih dengan memuji-Nya dan para malaikat karena takut kepada-Nya”.Kemudian mengatakan, “Ini adalah ancaman yang dahsyat untuk penduduk bumi”.

(Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, no 723 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Adab al-Mufrad, no. 556)


Demikianlah diantara cara kita agar termasuk orang-orang yang selalu  membasahi lisan kita dengan dzikrullah sebagaimana diisyaratkan oleh  al-Hafidz Ibn Rajab -rahimahullah-. (Jami’ al-Ulum wa al-Hikam, jilid 2, hlm. 529, tahqiq Syu’aib al-Arna`uth)


Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapat ketenangan hati dengan berdzikir.


Oleh : Abu Ashim Muhtar Arifin Lc


Sumber : [LINK=http://dzakhirah.co.cc/]Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Ed 56 - almalanji.wordpress.com
[/LINK]

Tidak ada komentar: